Berbeda dengan tiket pesawat, booking penginapan bisa dilakukan sesegera mungkin karena seringnya tempat yang nyaman, murah, dan strategis cepat full booked apalagi kalau high season. Booking penginapan sebulan atau dua bulan sebelum keberangkatan karena kebanyakan penginapan bookingnya fleksibel dan bisa dicancel/refund sampai beberapa hari sebelum tanggal menginap (tergantung policy nya, sebelum booking dibaca dengan seksama detail penginapannya, jangan malas baca!). Bahkan ada juga yang menawarkan pembayaran langsung dipenginapan atau beberapa hari sebelum tanggal menginap (biasanya mesti menggunakan jaminan credit card).
Untuk booking penginapan ada beberapa cara:
- Langsung ke website penginapan tersebut (tergantung penginapannya yang kayak gimana, biasa pembayaran via credit card atau paypal).
- Melewati travel agent (tapi biasanya mereka ga bisa mencarikan, kalo via travel agent kamu udah ada nama penginapan yang mau dibook).
- Melewati website 3rd party seperti agoda (paypal / credit card / debit card berlogo visa); booking (bayar ditempat tujuan, pakai jaminan credit card); traveloka (bayar via transfer bank / atm / debit card berlogo visa / credit card) tapi pilihan penginapan internasional di traveloka terbatas. Dan berbagai website 3rd party lainnya (aku cuma pernah pakai 3 website diatas).
Tidak disarankan untuk menggunakan debit card apabila website tersebut hanya menerima credit card atau meminta jaminan credit card. Debit card biasanya tidak bisa dijadikan jaminan karena auto debit.
catatan khusus untuk AIRBNB. untuk yang satu ini aku ga pernah pakai sendiri karena takutnya yang punya tuh menyewakan secara illegal (di Korea & Japan harus punya izin supaya bisa menyewakan properti), walaupun kalau ketahuan penyewa ga bakal kenapa-napa aku males aja ribet urusannya. airbnb kalo rame-rame memang lebih murah dan nyaman daripada hotel atau guesthouse sih, cuma biasanya agak ga fleksibel soal pembatalan (kena penalti). Jadi airbnb pilihan yg cocok buat yang: fixed schedule, rame-rame, dan ga males ribet berurusan kalo terjadi sesuatu).
Pertimbangan untuk memilih penginapan: harga, lokasi, tipe akomodasi, fasilitas.
Dalam mencari penginapan, pilihlah yang mana yang menjadi prioritas utama dan mulailah dari situ. Carilah penginapan yang available untuk tanggal perjalananmu. Setelah itu filter pencarian dengan prioritas utama mu. Kalau aku sih biasanya filter harganya dulu sesuai budget dan daerah penginapan yang aku inginkan. Cek satu-persatu penginapannya: kamar yang tersedia, fasilitas, dan review / ulasan penginap terdahulu. Apabila cocok dengan keinginan, langsung book. Sebelumnya dicek dulu, idealnya carilah lokasinya dekat dengan subway station (wajib gunakan googlemap untuk cek letak persisnya, jangan langsung percaya dengan tulisan penginapan sepersekian menit dari exit stasiun), pada umumnya hostel / guesthouse tidak memiliki elevator jadi siap-siap naik turun tangga membawa koper (kadang ada staff yang bisa membantu tapi tidak selalu ada apalagi kalo datang/pergi malam atau pagi banget). Kalau kamu stay agak lama, cari yang menyediakan washing machine agar tidak perlu bawa banyak pakaian. Jangan lupa untuk membaca review penginapan, ada beberapa negative review itu wajar, tapi kalau rata-rata isi review negative lebih baik cari penginapan lain. Penginapan yang baik paling tidak memiliki cukup review tentang staff yang ramah dan helpful, bersih, dan fasilitas sesuai yang ditulis.
Harga: bervariasi, one bed in dormitory room biasanya kisaran 15rb won - 20rb won, single room/twin room/three-four beds room di penginapan kelas guesthouse / hostel kisaran 50rb won - 80rb won. Untuk hotel sendiri tergantung hotel yang seperti apa tapi biasanya tarifnya kisaran 100rb won keatas. (note: 1 won setara dengan 13 rupiah).
Apabila kamu memilih dormitory room, harap diingat kamu akan share bersama orang lain jadi harus bisa kompromi karena privasi di dormitory room terbatas. Pilihlah female / male only dormitory room, karena sepertinya bagi orang Indonesia mixed room agak risih ya. Jaga juga barang-barang berhargamu, namanya juga sekamar dengan orang tidak dikenal harus hati-hati. Hostel / guesthouse yang menawarkan sarapan juga jangan berharap sarapan yang kayak hotel, biasanya sih sarapannya simple: roti, selai, nasi, telur, sereal, mie, kopi, teh, susu (ga selalu semua ada juga, tergantung penginapannya tapi at least ada satu macam sarapan).
Di Jepang pilihan agak terbatas karena yang murah itu di guesthouse / hostel dormitory, mereka biasa ada private room juga tapi harganya udah kurang lebih kayak standard business hotel jadi kalau kamu mau private room mending ambil hotel aja. Oya, luas kamar penginapan terutama di Tokyo biasanya sempit. Jadi jangan kaget kalau dapat kamar yang mungil (aku pernah dapet kamar yang koper ga bisa digeletakkin dilantai sama sekali saking kecilnya, cukup buat jalan doang lol). Dormitory kisaran 2500yen dan standard business hotel kisaran 5000-7500 yen permalam. (note: 1 yen setara dengan 120 rupiah).
Lokasi:
- Populer di Seoul: sinchon, hongdae, myeongdong, gangnam.
- Populer di Tokyo: Shibuya, Ikebukuro atau daerah manapun yang dekat dengan stasiun JR Yamanote line. Disarankan untuk menghindari Shinjuku karena stasiunnya sangat besar dan exitnya sangat banyak pula, entah apa aku aja, tapi aku selalu nyasar didalam stasiun ini.
- Populer di Osaka: Dotonbori.
- Nagoya & Fukuoka: kurang tau hehe soalnya kota kecil jadi sebaiknya cari yang dekat venue konser / fanmeeting aja.
Comments
Post a Comment